Dustalkefa.org – Enam Mahasiswa Pascasarjana STFK Ledalero mengadakan kunjungan ke Bank Sampah Flores di Pantai Paris, Lokaria-Maumere pada, Kamis (31 Maret 2022) pagi, pukul 08:00 WITA. Dalam kunjungan tersebut, keenam mahasiswa tersebut bertemu dengan pemimpin Bank Sampah Flores, Ibu Susi. Dalam kunjungan tersebut, keenam Mahasiswa Pascasarjana STFK Ledalero, Damianus Hale, Ignasius Loyola Fono, Yohanes B. A. Ujan, Yohanes Pranata Selai, Simon Evodius Siga dan Wilfridus Tali Talan bersama dengan Ibu Susi membuat beberapa fermentasi, yakni MOL (Mikro Organisme Lokal), EM1 (Efektive Organisme), EM4, Bioaktifaktor dan Molase.
Ibu Susi sedang menjelaskan proses pembuatan Fermentasi MOL, EM1-4, Bioaktifaktor dan Molase |
Kunjungan keenam Mahasiswa tersebut disambut dengan baik oleh Ibu Susi selaku pemimpin Bank Sampah Flores. Ibu Susi dalam sapaan awalnya, mengucapkan terimakasih kepada keenam mahasiswa Pascasarjana STFK Ledalero yang memilih berkunjung ke Bank Sampah Flores untuk membuat penelitian sekaligus belajar tentang kehidupan sosial-politik di dalam masyarakat. "Saya mengucapkan terimakasih kepada para frater yang sudah memilih Bank Sampah Flores sebagai tempat penelitian sekaligus tempat untuk belajar tentang kehidupan sosial-politik, dan teristimewa tentang kehidupan sosial,"kata Ibu Susi.
Ibu Susi menambahkan “di tempat ini para frater datang untuk belajar. Karena itu, hal yang mesti dipertanyakan adalah apakah yang hendak saya temukan di tempat ini? Mungkin para frater bisa menemukan bentuk lain dari wajah Allah yang lebih konkrit di alam semesta,"tegas Ibu Susi.
Sebelum melanjutkan pertemuan dalam kunjungan tersebut, Ibu Susi mengajak keenam mahasiswa untuk saling berkenalan dengan memperkenalkan identitas masing-masing. Pertama perkenalan dari Ibu Susi selaku pemimpin Bank Sampah Flores, dan selanjutnya disusul oleh keenam mahasiswa Pascasarjana STFK Ledalero. Setelah saling berkenalan, Ibu Susi meminta keenam mahasiswa tersebut untuk menyampaikan tujuan yang hendak diperoleh dari kunjungan ke Bank Sampah Flores. "Setalah kita saling berkenalan, saya ingin mendengar tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing frater dari kunjungan yang dibuat oleh para frater ke tempat ini (Bank Sampah Flores)," kata Ibu Susi.
Damianus Hale, selaku ketua kelompok dari keenam mahasiswa pascasarjana tersebut ketika diberikan kesempatan untuk berbicara, dirinya mewakili kelima temannya menyampaikan terimakasih untuk pemimpin Bank Sampah Flores yang telah menerima mereka untuk berkunjung ke Bank Sampah Flores.
"Pertama-tama saya mewakili kelima teman, kami menyampaikan terimakasih kepada Ibu Susi selaku pemimpin Bank Sampah Flores yang bersedia menerima kami untuk berkunjung ke tempat ini untuk melakukan penelitian sekaligus belajar bagaimana Ibu Susi berjuang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk merawat bumi dengan mengelola sampah-sampah yang dihasilkan dalam masyarakat. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan dari Ibu terkiat tujuan apa yang hendak kami capai di tempat ini, tentu sederhana saja, kami ingin belajar bagaimana ibu belajar mengelola sampah-sampah yang dihasilkan oleh masyarakat baik sampah organik maupun anorganik," tegas Dami Hale.
Dami Hale menambahkan, "kehadiran kami di sini selain untuk menjalankan tugas dari mata kuliah Teologi Sosial-Politik, kami juga hendak belajar bagaimana membangun komitmen untuk merawat bumi dan sekaligus melihat komitmen masyarakat dalam menanggapi seruan Paus Fransiskus melalui Ensiklik Laudato Si' untuk peduli terhadap lingkungan hidup atau peduli terhadap bumi yang sudah rusak akibat pencemaran yang dilakukan oleh manusia," kata Dami Hale.
Setelah mendengar penjelasan dari para frater terkait tujuan kunjungan mereka, Ibu Susi mengajak para frater untuk mengola limba sampah dapur dengan membuat beberapa fermentasi, yakni MOL (Mikro Organisme Lokal), EM1 (Efektive Organisme), EM4, Bioaktifaktor dan Molase.
Disaksikan oleh Dustalkefa.org, proses pembuatan fermentasi MOL, EM1, EM4, Bioaktifaktor dan Molese berlansung selama dua jam, yakni dari pukul 09:00-11:00 WITA. Manfaat dari beberapa fermentasi tersebut adalah untuk memberikan nutrisi pada tanaman, merangsang tumbuhnya bunga dan buah pada tanaman serta membasmi hama yang menyerang tanaman. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beberapa fermentasi tersebut adalah limba sampah dapur berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, dan ditambah gula merah dan gula putih.
Usai melakukan fermentasi tersebut, dan sebelum kembali ke Ledalero, Ibu Susi memperkenalkan kepada para frater hasil pembuatan POC (Pupuk Organik Cair). POC yang dibuat oleh Ibu Susi, memiliki banyak manfaat, seperti memberi nutrisi kepada hara tanah dan juga nutrisi kepada tanaman. Usai melihat POC yang dihasilkan oleh Ibu Susi, keenam mahasiswa Pascasarjana tersebut langsung bergegas kembali ke Ledalero.
Penulis: Fridz Talan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar